Ranking Parallel Hanya Label

Ranking Parallel? Anaknya pinter banget? Genius? Keren? Hebat? ... Hahaha really?

Ehemmm.. sebelumnya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar semua? Semoga sehat yaa :) Berhubung pasca penerimaan raport, jadi masih anget-angetnya nih buat bahas perkara nilai dan sekolah. Contohnya perkaraaa... ranking parallel. Sepertinya menarik :D 

Oke so guys, ranking parallel.. terbaik dari yang terbaik. Is it true? 

I said "NO" I mean, not always :)

#1 Kenapa? Yah tentu, alasan mendasar dan paling utama adalah "Manusia tidak sempurna, begitu juga dalam hal memberi penilaian." Penilaian manusia itu sangat subjektif, manusia menilai sesuai dengan yang dia lihat, nggak ngerti ini mengerjakan soal jujur ini noleh sana sini. Jadi wajar kadang yang baik dinilai jelek yang jelek dinilai baik.. Yang biasa dianggap bisa, yang bener bisa dianggap biasa. It's life :)

#2 Kemudian, alasan kedua.. Parallel hanya cenderung memperhitungan "nilai" soal "nilai" entah darimana dapetnya yang penting "angkanya tinggi". Jadi ini soal angka, bukan nilai. Tau bedanya? Gini, kalau nilai itu cerminan dari kemampuan kita, nah kalau angka..cerminan dari kemampuan kita juga tapi... ditambah. Ditambah apaa? ditambah kemampuan penjilat guru contohnya, ditambah anak pejabat sekolah mungkin. Wah kedengaran serem, tapi itu fakta yang beredar di masyarakat. Duhduh..

Sekedar note aja, hal-hal "tambahan" seperti itu tidak akan mempan pada guru. Maksudnya yang benar-benar guru.Umm.. I don't know how to say . So are you a really-teacher? Think about it.

#3 Selanjutnya alasan ketiga, faktor U. Bukan, bukan usia. Tapi Untung, mau dihitung atau enggak tetep aja "si bejo" berpengaruh. ... Untung dapet kelas yang guru pengajarnya master semua, untung masuk sekolah yang siswanya rata-rata, atau untung temen-temenya nggak terlalu memikirkan nilai. (nahloh-,-)

#4 Faktor keempat, sugesti/tampang. Bingung gimana ngomongnya. Contoh aja ya, kita pasti pernah tuh ngecap-ngecap orang, entah sengaja ataupun enggak. Misalnya, ketemu anak baru disekolah "wah orang itu kayaknya pinter deh, wah keliatnnya gaul, anaknya cool banget yaa blablabla.." Oke itu yang aku sebut tampang alias sugesti XD Sugesti? Iya baru ngeliat wajahnya aja udah kesugesti, padahal kenyataanya? We don't know. Jadi urusannya sama dapet ranking parallel? Kembali lagi ke penilaian manusia, beberapa orang kurang bijaksana dan menilai dari "kelihatannya" "menurutnya" "berdasarkan tampangnya" Wkwkw absurd.

#5 Yang kelimaaaa adalah... faktor U yang ke-2. Apa itu? Usaha vroh. Segimana-gimananya ranking parallel tetep aja mereka ada usaha, ada keinginan, ada cita-cita buat dapet ranking parallel. Nah itu, semua orang/siswa sebenernya mampu jadi ranking parallel. Bedanya ya itu, usaha. 

Nih ya ada 2 orang, Sari sama Budi. Si Sari ini sebenarnya pinter bahkan bisa dibilang melebihi Budi, tapi sayang.. si Sari ini kurang giat belajar, dan terkesan males-malesan sedangkan Budi yang pas-pasan tekun banget belajar, selalu mengerjakan PR/ tugas dari guru. Hasilnya? Kemampuan Sari tidak terasah dengan baik, sedangkan Budi malah mampu melampaui Sari. (Beda usaha). Intinya bisa dapet ranking karena orang-orang disekitarnya emang nggak ada niat dan usaha, jadi bisa lebih mudah dapetin ranking. Belum tentu pinter banget kan? Tapi usaha banget iya.
Pesan moral: Tekun itu penting, usaha, do'a, istiqomah. Jangan mudah merasa puas, mudah merasa paling bisa,.. takabur. Itu semua mencelakakan ;)

#6 Minim pesaing. Jumlah siswanya 1000, apa artinya pesaingnya 1000 juga? Tidak. Dihitung pesaing itu kalo sama-sama bersaing, nah kalo cuma sekolah disitu, nggak ada niat lebih, jangankan niat dapet ranking niat pinter aja nggak ada. Gimana? Apa itu bisa disebut pesaing? Itu sih penggembira, itung-itung sekolah. (Sorry, kenyataannya banyak pelajar model gini. Mirislah kalo dipikirin, haduh -_-) Yap kembali lagi ke topik, jadi yang ranking parallel kyk begini sih tetep ranking parallel, tapi yaa.. Bukan terbaik dari yang terbaik. Tapi terbaik dari yang ada. Hohoo~

Apa ayah dan ibu masih ngributin soal ranking? Nilai? Hmm.. Ingetin deh, ranking, nilai semua itu nggak penting-penting banget. Jangan sampai ya dapet nilai, dapet ranking tapi pake cara-cara yg "ga pantes" Tujuan sekolah itu bisa, paham, berilmu, bukan nilai atau ranking. Itu sih bonus. Belum tentu kok yg rankingnya tinggi lebih baik dari kamu, kan udah dijelasin tadi diatas. Ranking ga bisa jadi patokan :) Nih bocoran ya, Mungkin mereka hebat dlm hal "memperoleh ranking", itu keahliannya tapi biasanya orang-orang yg dapat ranking dengan cara abnormal seperti itu yah bisanya sekitaran itu aja. Coba deh adu buat script misalnya *.*
Ranking sekolah itu hanya mencakup nilai akademik (dan sejenisnya). Nilai kimia, fisika, sejarah...dan setumpuk pelajaran lainnya. Emangnya itu semua penting? Emangnya iya kalau kita jadi dokter bakal nyari jumlah elektron valensi, mau nyari luas penampang, mau ngitung2 trigonometri. Nggak kan? At last segitu banyaknya pelajaran yg kita terima, hanya beberapa yg akan berguna di masa depan. Yang beneran berguna itu? AKHLAK, dan ketrampilan masak contohnya. (Kenapa? Cewek sekarang banyak yg ga bisa masak. Bisanya? cakep dikit.. Cekrek :3 ) padahalkan penting -_-
Tapi nih, walaupun beberapa pelajaran akhirnya kurang digunakan tapi tetep ilmu itu penting! Semua muslim wajib menuntut ilmu, apapun ilmunya asal positif :) Yak dengan belajar kimia, fisika, mat dan lain-lain itu pikiran kita terasah. Lebih tajam, lebih baik :)
Anyway i love it, exact things, physical, chemistry, math i do love it :)
Eh iya, tapi ada satu pelajaran yang pasti dipakenya, dan mutlak pentingnya lo.. Apa itu?? agama :D (Amanat pak guru agama) ilmu dunia akhirat.

Oke jadi masih berpikir ranking itu segalanya? Masih berfikir kalau yg dapat ranking pasti yang paling baik? You already understand :)

Oke mungkin itu dulu, pesan? 

1. Tetap ada orang-orang diluar sana yang rankingnya sesuai dan benar-benar pantas.

2. Penilaian manusia? It's nothing. Hanya Allah yg Maha Adil, Maha Mengetahui dan Maha Pantas memberi penilaian :) Yang penting ilmunya barokah :D
3. Thanks to all my teacher, thankyou so much ♥

Sekian, Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Created by : @evabebest