Nama Lengkap :Tegar
Septian
Nama Panggilan :Tegar
Kota Kelahiran :Pemalang
Tanggal Lahir :19
September 2001
Anak ke- :
1 dari 4 bersaudara
Kelas :3
Madrasah
Sekolah :Yayasan As Salafi
Namanya
mulai dikenal publik setelah video dirinya saat sedang mengamen diunggah di
situs youtube dan menjadi populer berkat suara emas yang dimilikinya.
Tegar, seorang pengamen cilik
yang dulunya hidup serba kekurangan, memang benar, bocak cilik yang satu ini berasal
dari keluarga yang kurang mampu.Bagaimana tidak? Pekerjaan Ibu Anak tertua dari
4 bersaudara ini juga seorang pengamen
di kereta api di kawasan Stasiun Pegaden, sedangkan bapak tirinya hanyalah seorang
buruh lepas. Tegar hidup dengan serba keterbatasan. Meskipun begitu, bukan
berarti Tegar hanya mampu mengisap jempol belaka. Ia ikut serta membantu
ekonomi keluarganya dengan ikut mengamen. Dengan cara itulah Tegar dapat
mengembangkan bakat menyaninya sembari mencari nafkah untuk meringankan beban
keluarga. Semua dia pelajari secara autodidak.
Tegar tidak tahu seperti apa tangga nada, atau bahkan notasi yang biasa dia nyanyikan. Tapi, insting seni dalam menyanyi dan bermain musiklah yang membuat dia mampu bernyanyi sebagus itu. Menurut Tegar, bakatnya dalam menyanyi bisa jadi diturunkan dari sang ibu yang tak lain mantan sinden pada zamannya dulu.
Meskipun Tegar mengaku sangat jarang diajari menyanyi oleh ibunya.Tapi bagi dia, warisan seni yang tertanam dalam dirinya sudah sangatlah cukup untuk bekal kelak. Buktinya pada usianya yang belum mencapai 11 tahun,Tegar telah mampu menciptakan beberapa lagu.
Satu buah lagu di antaranya berjudul "Temanku Ini Mabok Cinta", sebuah lagu yang agak berbau dewasa, namun cukup friendly untuk seukuran pengamen jalanan di Subang. Lagu ini juga yang membuat Tegar cukup dikenal masyarakat Indonesia.
Penampilannya yang di-upload di Youtube dengan keynote ”Tegar Si Pengamen Subang” telah disaksikan lebih dari 13.000 viewer pada akhir pekan kemarin. Rekor tertinggi terjadi pada beberapa minggu yang lalu, dari 8.000 viewer melonjak drastis menjadi 13.000 penonton hanya dalam waktu sekitar empat hari.
Alfas Hermansyah, lelaki yang pertama kali mengikutkan Tegar pada kompetisi XL, optimis akan masa depan bocah cilik ini. Suaranya yang merdu dan kemampuannya membuat lagu menjadi modal penting bagi dia meniti masa depan. Saat ini, Alfas sedang berusaha membuat album kompilasi yang berisi lagu-lagu ciptaan Tegar dan lagu publik tanpa hak paten. Album tersebut akan dikomersialkan untuk keperluan pendidikan Tegar serta untuk menopang ekonomi keluarganya.
Tegar tidak tahu seperti apa tangga nada, atau bahkan notasi yang biasa dia nyanyikan. Tapi, insting seni dalam menyanyi dan bermain musiklah yang membuat dia mampu bernyanyi sebagus itu. Menurut Tegar, bakatnya dalam menyanyi bisa jadi diturunkan dari sang ibu yang tak lain mantan sinden pada zamannya dulu.
Meskipun Tegar mengaku sangat jarang diajari menyanyi oleh ibunya.Tapi bagi dia, warisan seni yang tertanam dalam dirinya sudah sangatlah cukup untuk bekal kelak. Buktinya pada usianya yang belum mencapai 11 tahun,Tegar telah mampu menciptakan beberapa lagu.
Satu buah lagu di antaranya berjudul "Temanku Ini Mabok Cinta", sebuah lagu yang agak berbau dewasa, namun cukup friendly untuk seukuran pengamen jalanan di Subang. Lagu ini juga yang membuat Tegar cukup dikenal masyarakat Indonesia.
Penampilannya yang di-upload di Youtube dengan keynote ”Tegar Si Pengamen Subang” telah disaksikan lebih dari 13.000 viewer pada akhir pekan kemarin. Rekor tertinggi terjadi pada beberapa minggu yang lalu, dari 8.000 viewer melonjak drastis menjadi 13.000 penonton hanya dalam waktu sekitar empat hari.
Alfas Hermansyah, lelaki yang pertama kali mengikutkan Tegar pada kompetisi XL, optimis akan masa depan bocah cilik ini. Suaranya yang merdu dan kemampuannya membuat lagu menjadi modal penting bagi dia meniti masa depan. Saat ini, Alfas sedang berusaha membuat album kompilasi yang berisi lagu-lagu ciptaan Tegar dan lagu publik tanpa hak paten. Album tersebut akan dikomersialkan untuk keperluan pendidikan Tegar serta untuk menopang ekonomi keluarganya.
Oleh : Eva Rusdiana Dewi