Siapa yang tidak kenal dengan Facebook, salah satu jejaring sosial yang banyak
digemari di beberapa negara salah satunya di indonesia. Mulai dari anak-anak,
remaja, dewasa bahkan yang tua sekalipun. Indonesia sendiri saat ini telah
menempati di urutan ke tiga pengguna facebook terbesar di dunia setelah Amerika
Serikat dan India. Dalam perkembangannya tentunya setiap teknologi mempunyai
efek baik dan buruk, untuk itu bagi si user harus mengetahui dampak positif dan
negatif dari suatu teknologi itu sendiri.
Inilah dampak positif dan negatif untuk
pengguna facebook yang saya rungkum dari berbagai sumber, mudah-mudahan
bermanfaat :
·
Dampak
Postif Facebook
·
Mempererat
Hubungan Silaturahmi. Dengan facebook kita dapat bertemu kembali
dengan saudara, family atau pun teman lama dan dengan mudah kita bisa
berkomunikasi jarak jauh bersama mereka.
·
Sebagai
Media Promosi. Facebook sangat potensial untuk
mempromosikan sebuah produk, jasa, intansi dan lain sebagainya.
·
Tempat
Sarana Diskusi. Dengan facebook kita bisa bertukar
pikiran ataupun berbagi informasi dengan membuat sebuah group atau organisasi
·
Tempat
Curhat, Facebook juga dapat digunakan sebagai
tempat curhat apabila kita menghadapi suatu masalah. Dengan mengupdate status
sebagai curahan hati setidaknya sudah bisa meringankan apa yang selalu
membebani pikiran, apalagi setelah mendapat komentar dari teman, baik itu hanya
sekedar memberikan humor atau semangat yang membuat suasana hati menjadi tenang
dan terhindar dari stress.
·
Tempat
Penyimpanan Data Pribadi. Koleksi atau album pribadi dapat di simpan
di facebook, tentu saja album yang di maksud merupakan koleksi pribadi yang
bisa di bagikan kepada teman sehingga mereka bisa ikut melihat album tersebut.
·
Berbagi
Informasi. Dengan facebook kita bisa saling
memberikan atau berbagi informasi mengenai apa saja yang kita miliki yang
tentunya saja bermanfaat, sehingga teman kita mendapat informasi yang mungkin
saja sedang mereka butuhkan.
·
Dampak
Negatif Facebook
·
Mengganggu
pekerjaan. Banyak
karyawan, dosen dan
mahasiswa yang curi-curi waktu bermain facebook saat bekerja yang tentunya akan
mengurangi hasil kerja dan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
·
Batasan
ranah pribadi yang menjadi kabur. Dalam facebook kita bebas menulis apa saja
dan seringkali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak
disampaikan melalui jejaring sosial, maka tak jarang pengguna facebook
terkadang tak sadar menuliskan aib dirinya sendiri pada wall facebook nya.
·
Interaksi
sosial berkurang. Banyak orang memilih menyendiri dirumah atau warnet
ketimbang bergaul dengan teman-teman atau anggota keluarganya.
·
Dapat
menimbulkan kesalahfahaman antar pengguna facebook. Facebook
merupakan jejaring sosial yang sifatnya terbuka. Haruslah disadari menulis
status di wall facebook dan mengomentari status teman adalah sama hal nya
seperti obrolan di kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena
bahasa tulisan terkadang meimbulkan salah tafsir yang dapat menimbulkan masalah
antar sesama pengguna facebook.
·
Penipuan. Seperti
media online lainnya, facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan
sampai kasus pembunuhan.
·
Mengganggu
kesehatan. Facebook membuat orang berlama-lama di duduk depan
komputer, padahal duduk berlama-lama didepan komputer sangat mengganggu
kesehatan seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah
rapuh.
·
Lupa
waktu. Update
status, upload foto, mengobrol atau melihat dinding teman facebook sangat
mengasikkan dan yang akhirnya bisa membuat lupa waktu.
·
Pencurian
identitas. Mencantumkan identitas pribadi secara lengkap seperti
nomor telepomn, alamat rumah dan lain-lain, dapat digunakan orang-orang yang
tidak bertanggung
jawab dengan tujuan hal-hal negatif.
·
Kecanduan situs jejaring sosial seperti
Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang
untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara
kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan
merusak performa mental.
·
Kerusakan
fisik juga sangat mungkin terjadi.
Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap
hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit
punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang
menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
·
Media elektronik, seperti komputer,
laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan
kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial
dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan
interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan
jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting,
menjadi semakin meningkat setiap harinya.
·
Memicu
perceraian. Pengacara menyalahkan Facebook untuk
satu dari lima petisi perceraian online. Situs yang bisa mempertemukan teman
lama dan membuat penggunanya bisa saling bicara melalui aplikasi chatting ini,
disebut sebagai latar belakang meningkatnya kehancuran pernikahan dan godaan
untuk berselingkuh. Coba simak catatan penulis perihal banyak PNS selingkuh
gara-gara Facebook, baca DI SINI)
·
Memicu
anak bunuh diri. Kepala gereja katolik di Inggris dan
Wales, Archbishop Vincent Nichols, memeringatkan bahwa
Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah
sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika
hubungan tidak berjalan lagi.
·
Lenyapkan
ungkapan tradisional. Survei yang dilakukan sebuah perusahaan
peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa
banyak ungkapan tradisonal yang tidak lagi diungkapkan karena Facebook.
Misalnya kalau di negeri kita silaturahim saling kunjung mengunjungi berkurang,
karena sudah digantikan oleh ucapan lebaran lewat facebook, demikian juga
saling kirim kartu lebaran juga sudah tergantingan ucapan lebaran lewat
facebook.
·
Memicu
gangguan tulang. Facebook
juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak.
Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial
dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D
yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh. Hal ini pasti karena dengan adanya
facebook, banyak anak-anak tidak berolah gerak karena keasyikan berinteraksi
dengan jejaring sosial ini, bahakan main game pun lewat facebook.
·
Membuat
orang menjadi tertutup. Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan
penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan
situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet
dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.
·
Membuat
pasangan cemburu,Tim peneliti dari University of Guelph,
Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan.
Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online
pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya
sangat tinggi.
·
Dijadikan
ajang menantang hukum. Pada beberapa kasus hukum di Inggris,
Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus
hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum. Coba kita
simak misalnya upaya rame – rame para pengguna facebook yang menolak
bayar pajak akibat kasus Gayus Tambunan dengan membuat “group sejuta
facebooker boikot
pajak”.
·
Membuat
banyak orang tua jatuh cinta.
Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang
setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal
itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah “tumbuh”, dengan pengguna
yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun
2009.
·
Membuat
penggunanya merasa tidak menarik. Jutaan pengguna Facebook mengatakan
menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena
merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek. Hal itu menurut survei yang dilakukan
perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada
2000 orang.
·
Mengungkap
kehidupan pribadi. Banyak orang yang memajang foto-foto
pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti
kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang
foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama
keluarganya.
·
Sebagai
Ajang Berjudi. Program poker yang ada di Facebook sebenarnya hanya
sekadar untuk bermain sambil berhubungan lewat jejaring sosial tersebut. Namun,
dalam perkembangannya, permainan tersebut oleh sebagian orang dimanfaatkan
untuk memperkaya diri. Kondisi itu terus berkembang hingga menjadi konsumsi
berbagai kalangan yang gemar bermain judi. Jadi sekarang ini Facebookpun telah
dimanfaatkan untuk sarana berjuadi (Silahkan baca artikel penulis perihal “Judi
Lewat Facebook” disini
·
Sebagai
Sarana Trafficking. Facebook juga disalahgunakan sebagai
sarana untuk memantau calon-calon korban penculikan anak dan perempuan dan
akhirnya menjebaknya. Coba kita perhatikan kasus mutakhir yang menimpa siswa
SMPN di Sidoarjo berinisial MNT dan siswi SMA 22 Surabaya berinisial SA. Akibat
ber-facebook-ria, mereka dibawa kekasihnya. Lebih detailnya tentang
penyalahgunaan facebook sebagai sarana traffiking .
·
Sebagai
sarana Pelecehan Agama. Modus operandi para penista agama dengan
menggunakan facebook adalah kebanyakan menggunakan facebook sebagai sarana
mereka ber-”iklan” tentang propaganda mereka yang berbau atau mengandung
penistaan agama. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Abudabi Uni Emirat Arab.
Ini sungguh keterlaluan dan sekaligus merupakan penghinaan dan penistaan
terhadap agama Islam, betapa tidak. Dia yang mengaku sebagai atheis membuka
akun Faceebook mengatasnamakan Allah dan menyebarkan isi postingnya yang ia
klaim sebagai kandungan kitab
suci Al –
Qur’an. Jadi Sungguh keterlaluan !!! (Silahkan baca artikel penulis perihal hal
ini
·
Menurunkan
kinerja. Ditengarai bahwa sebagian besar pegawai,
karyawan, dosen mahasiswa menggunakanFacebook pada
saat jam kerja sedang berlangsung, karena alasan jenuh, refreshing,
mendinginkan otak dan lain sebagainya. Artinya, telah terjadi pengurangan waktu
untuk bekerja dan menyelesaikan kewajibannya. Maka konsekuensi logisnya adalah
produktivitas menjadi berkurang.
·
Perhatian
terhadap keluarga berkurang.
Kerapkali para pengguna membuka Facebook pada saat bercengkrama dengan keluarga.
Sebuah riset di Inggris menunjukkan, waktu orang tua bersama anak-anak semakin
sedikit, karena berbagai alasan, salah satunya karena Facebook. Kemungkinan dapat terjadi, seorang suami
sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto, sementara
anak-anak diurus pembantu. Sebuah reduksi pencapaian keluarga sakinah, mawaddah
warohmah.
·
Terjadinya
jaringan kehidupan sosial.
Berkelana dengan Facebook sangat nyaman dan mengasyikkan. Maka,
sebagian orang merasa cukup membangun berinteraksi sosial melalui Facebook saja,
sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka. Momentum bertemu muka membuahkan
pembicaraan, tatapan mata, ekspresi wajah, tangis, canda dan tawa. Hal tersebut
tidak dapat digantikan dengan pertemuan di dunia maya, tidak bisa ditukar oleh
rentetan kata-kata bahkan video sekalipun.
·
Batasan
ranah pribadi dan sosial menjadi kabur.
Para Facebooker memiliki kebebasan untuk menuliskan ide,
gagasan, pemikiran, bahkan perasaannya sekalipun, tanpa disadari hal tersebut
tidak terlalu pantas, bahkan tidak memenuhi kelayakan etika dan estetika untuk
disampaikan pada lingkup sosial. Kadang persoalan rumah tangga seseorang tanpa
sadar bisa diketahui orang lain, cukup dengan hanya memperhatikan status dari
orang tersebut.
·
Bocornya
data rahasia pada khalayak. Tak jarang Facebooker tidak
menyadari bahwa beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara
terbuka, namun karena default dari info kita terlupakan untuk menutup. Kalau
memang ada yang perlu baru dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.
·
Terjadinya
pornografi. Tak dapat dihindari, sebagaimana situs
jejaring sosial lainnya, tentu ada saja para pihak yang memanfaatkan situs
tersebut untuk kegiatan yang berbau pornografi dan pemberitaan pada berbagai
media massa, banyak yang memaparkan kejadian asusila tersebut.
·
Pemanfaatan
untuk kegiatan negatif.
Meskipun dalam klausul kesepakatan penggunaan Facebook telah melarang hal ini, tetap ada pihak
yang memanfaatkan Facebook untuk kegiatan negatif melalui group
ataupun pages. Berita paling aktual adalah terbukanya jaringan prostitusi dan
traficking melalui Facebook.
·
Dapat
terjadi kesalahpahaman. Facebook merupakan
jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan jejaringnya, sebagaimana
layaknya pada kehidupan nyata, maka gosip atau informasi miring dapat
berkembang dengan sangat cepat melebihi batas ruang dan waktu. Harus disadari
sepenuhnya bahwa ketika menulis pada status, wall (dinding) dan komentar di
berbagai aplikasi sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata, bahkan
efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan multi
tafsir. Banyak terjadi kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yang
tidak semestinya di Facebook.
Terjadi pula penuntutan ke pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook. Bahkan, kasus terbaru adalah pengeluaran
empat siswa oleh oknum kepala sekolah. Tragis!
· Mempengaruhi
kesehatan. Tentang pengaruh tersebut masih dalam
perdebatan sebab belum didukung oleh argumentasi ilmiah, meski dalam sebuah
artikel di media Inggris menyebutkan bahwa Facebook dapat meningkatkan stroke dan penyakit lainnya.
Hal itu bukan disebabkan oleh Facebook-nya, tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di
depan komputer.
·
Penipuan. Seperti media online lainnya, Facebook juga
rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya
siapa dibalik account Facebook.
Setiap orang dapat dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak
baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia
maya, namun ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau
tindakan kriminal lainnya. (Tohirin/3-12-2012 )
Sumber : Google
@Evagoislam (Disini)