Banyak kelakuan wanita yang tidak dimengerti pria, sehingga
terkadang membuat mereka stres. Dalam hubungan asmara khususnya, kerap kali
para pria dibuat kesal dan bingung menghadapi perilaku wanita yang mereka
anggap 'ajaib'.
Seperti dilansir Cosmopolitan, berikut ini lima perilaku wanita yang bisa membuat pria stres. Ketahuilah, dan cari tahu cara untuk mengatasinya.
Seperti dilansir Cosmopolitan, berikut ini lima perilaku wanita yang bisa membuat pria stres. Ketahuilah, dan cari tahu cara untuk mengatasinya.
1. Menyimpan Dendam
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, pria yang pasangannya bisa mengatasi dan melupakan pertengkaran merasa lebih puas dengan kehidupan asmaranya. Sebaliknya, ketika wanita terus mengungkit kesalahan masa lalu setiap bertengkar, meskipun masalah tersebut sudah terselesaikan, pria akan selalu merasa tertekan dan tidak bahagian.
Saat Anda dan pasangan berargumen, hanya bicarakan masalah pada saat itu, jangan melebarkan pembicaraan apalagi topik yang tidak berhubungan dengan masalah yang dibicarakan. Hindari kata-kata seperti 'kamu selalu' atau 'kamu tidak pernah'.
2. Membuat Ultimatum
Penelitian dari Baylor University, Texas, Amerika menemukan bahwa cara orang memahami emosi pasangannya saat berargumen bisa memengaruhi perasaan pasangan tersebut. Ketika si dia merasa Anda mencoba menunjukkan dominasi (dengan bersikap memusuhi, mengritik, menyalahkan dan mengontrol), dia akan menganggap itu sebagai ancaman --yang bisa memicu stres baginya. Membuat ultimatum (tuntutan terakhir) merupakan salah satu contoh bahwa Anda berusaha mendominasi hubungan. Ultimatum akan membuat pria gusar dan merasa tak berdaya.
Saat bertengkar, jelaskan bagaimana tindakannya berdampak pada perasaan Anda. Katakan kalimat seperti, 'Aku merasa kamu tidak perhatian padaku saat ...,' atau kalimat lain yang membuat dia ingin memperbaiki kesalahan karena dia mau, bukan karena harus.
3. Diam Seribu Bahasa
Dalam penelitian yang sama, Baylor University juga menemukan bahwa orang bisa merasa bingung dan kesal saat pasangan mereka menjauh dan bersikap dingin. Mendiamkan si dia, akan membuatnya merasa diabaikan, salah satu pemicu datangnya stres.
Jika Anda tipe orang yang harus menjernihkan pikiran sebelum berbicara serius pada pasangan, katakan padanya bahwa Anda perlu waktu sebentar untuk menenangkan diri. Beri dia batas waktu yang jelas (15 menit atau satu hati) kapan Anda bisa mulai membicarakannya kembali, dan berjanji bahwa Anda akan segera mendiskusikan masalah hingga batas tersebut.
4. Membesarkan Masalah Kecil Saat Si Dia Lelah
Pria jauh lebih rentan terhadap naik dan turunnya suatu hubungan bila dibandingkan wanita, menurut penelitian dari Wake Forest University. Hal ini disebabkan wanita lebih mudah mengekspresikan emosi dalam dirinya. Saat stres, dia bisa mudah bercerita dengan sahabat, sedangkan pria lebih memilih untuk menyimpan masalahnya sendiri. Jadi ketika Anda mempersolakan hal sederhana, ia lebih memilih untuk tidak mendengarkan.
5. Terlalu Pasif
Anda mungkin sudah tahu, pria tidak suka memiliki kekasih yang terlalu ketergantungan padanya. Tapi wanita yang terlalu cuek juga bisa membuat pria stres dan kesal. Penelitian terbaru yang diungkap dalam jurnal Psychological Science menyebutkan, hubungan asmara lebih mudah retak jika komitmen salah satu pasangan tak sejalan dengan pasangan lainnya. Jika selalu si dia yang menelepon atau SMS lebih dulu, atau hanya dia yang merencanakan kencan, Anda akan dianggap tidak serius berpacaran.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, pria yang pasangannya bisa mengatasi dan melupakan pertengkaran merasa lebih puas dengan kehidupan asmaranya. Sebaliknya, ketika wanita terus mengungkit kesalahan masa lalu setiap bertengkar, meskipun masalah tersebut sudah terselesaikan, pria akan selalu merasa tertekan dan tidak bahagian.
Saat Anda dan pasangan berargumen, hanya bicarakan masalah pada saat itu, jangan melebarkan pembicaraan apalagi topik yang tidak berhubungan dengan masalah yang dibicarakan. Hindari kata-kata seperti 'kamu selalu' atau 'kamu tidak pernah'.
2. Membuat Ultimatum
Penelitian dari Baylor University, Texas, Amerika menemukan bahwa cara orang memahami emosi pasangannya saat berargumen bisa memengaruhi perasaan pasangan tersebut. Ketika si dia merasa Anda mencoba menunjukkan dominasi (dengan bersikap memusuhi, mengritik, menyalahkan dan mengontrol), dia akan menganggap itu sebagai ancaman --yang bisa memicu stres baginya. Membuat ultimatum (tuntutan terakhir) merupakan salah satu contoh bahwa Anda berusaha mendominasi hubungan. Ultimatum akan membuat pria gusar dan merasa tak berdaya.
Saat bertengkar, jelaskan bagaimana tindakannya berdampak pada perasaan Anda. Katakan kalimat seperti, 'Aku merasa kamu tidak perhatian padaku saat ...,' atau kalimat lain yang membuat dia ingin memperbaiki kesalahan karena dia mau, bukan karena harus.
3. Diam Seribu Bahasa
Dalam penelitian yang sama, Baylor University juga menemukan bahwa orang bisa merasa bingung dan kesal saat pasangan mereka menjauh dan bersikap dingin. Mendiamkan si dia, akan membuatnya merasa diabaikan, salah satu pemicu datangnya stres.
Jika Anda tipe orang yang harus menjernihkan pikiran sebelum berbicara serius pada pasangan, katakan padanya bahwa Anda perlu waktu sebentar untuk menenangkan diri. Beri dia batas waktu yang jelas (15 menit atau satu hati) kapan Anda bisa mulai membicarakannya kembali, dan berjanji bahwa Anda akan segera mendiskusikan masalah hingga batas tersebut.
4. Membesarkan Masalah Kecil Saat Si Dia Lelah
Pria jauh lebih rentan terhadap naik dan turunnya suatu hubungan bila dibandingkan wanita, menurut penelitian dari Wake Forest University. Hal ini disebabkan wanita lebih mudah mengekspresikan emosi dalam dirinya. Saat stres, dia bisa mudah bercerita dengan sahabat, sedangkan pria lebih memilih untuk menyimpan masalahnya sendiri. Jadi ketika Anda mempersolakan hal sederhana, ia lebih memilih untuk tidak mendengarkan.
5. Terlalu Pasif
Anda mungkin sudah tahu, pria tidak suka memiliki kekasih yang terlalu ketergantungan padanya. Tapi wanita yang terlalu cuek juga bisa membuat pria stres dan kesal. Penelitian terbaru yang diungkap dalam jurnal Psychological Science menyebutkan, hubungan asmara lebih mudah retak jika komitmen salah satu pasangan tak sejalan dengan pasangan lainnya. Jika selalu si dia yang menelepon atau SMS lebih dulu, atau hanya dia yang merencanakan kencan, Anda akan dianggap tidak serius berpacaran.
Gimana postingannya, menarikkah?? Kalo’ iya , like dong J